Sama halnya dengan tanaman lain yang berada di lingkungan bebas (alam), maka tanamn hias yang berada di dalam ruangan juga memerlukan persyaratan tumbuh agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan kelihatan segar sepanjang hari.
Cahaya
Tanaman hias ruangan mutlak memerlukan cahaya. Tanaman tidak akan dapat melangsungkan fotosintesis tanpa adanya cahaya. Proses fotosintesis memerlukan cahaya matahari untuk mengubah bahan makanan berupa gas asam arang (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah yang dihisap oleh akar. Bahan makanan tersebut diubah menjadi zat makanan berupa gula. Gula tersebut oleh tanaman digunakan untuk membentuk jaringan baru, pertumbuhan, dan sebagai cadangan makanan.
Di dalam ruangan, tanaman bisa mendapatkan cahaya dari dua sumber, yaitu cahaya alami dari sinar matahari dan cahaya buatan dari lampu. Banyaknya cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan tergantung pada intensitas dan sudut penyinaran matahari yang masuk melalui pintu, jendela, dan ventilasi.
Ruangan yang memiliki pintu kaca, jendela dan ventilasi di sebelah timur atau barat, maka sepanjang waktu akan mendapatkan cahaya matahari pagi dan sore. Ruangan tersebut cocok untuk jenis tanaman hias yang suka cahaya matahari seperti Philodendrom, Syngonium, Dieffenbachia, dan lain sebagainya.
Suhu
Tanaman hias yang berada di dalam ruangan memerlukan suasana lingkungan yang bersuhu sekitar 75 derajat Fahrenheith pada siang hari dan suhu 70 derajat Fahrenheith pada malam hari.
Suhu lingkungan yang tinggi pada musim kemarau dapat diatasi dengan membuka pintu jendela dan mengatur ventilasi ruangan yang letaknya bersilangan. Dengan demikian udara sejuk dapat mengalir ke dalam ruangan menggantikan kondisi lingkungan yang berudara panas.
Tanaman yang baru saja dilakukan pengepotan ulang, sebaiknya ditempatkan di tempat yang bersuhu sejuk. Sebab akar-akarnya belum mampu menghisap air dari dalam tanah untuk menggantikan dan mengisi kembali air yang hilang menguap melalui daun.
Air
Air berperan penting dalam proses fotosintesis dan mengangkut bahan makanan ke seluruh organ tanaman. Di samping itu, air di dalam daun menjaga tegangan sel daun bertahan tegar.
Kebutuhan air bagi tiap jenis tanaman berbeda-beda. Kaktus dan sukulen misalnya menyukai media yang agak kering, akan tetapi Fittonia dan Violces lebih menyukai media yang selalu lembab.
Kelembapan
Udara mempunyai kemampuan mengikat air. Jika jumlah air itu banyak, maka udara akan menjadi lembab. Sebaliknya, bila kandungan air di udara sedikit, maka udara akan menjadi kering.
Tanaman umumnya menyukai kondisi lingkungan yang lembab, termasuk tanaman hias ruangan. Kelembapan yang tinggi mampu mencegah penguapan air melalui daun yang terlalu cepat.
Kelembapan rata-rata yang dibutuhkan tanaman hias berkisar 50%. Namun ada pula jenis tanaman yang mampu bertahan pada kelembapan 30% - 40%. Kelembapan lingkungan dapat dipertahankan dengan berbagai cara misalnya dengan penyemprotan tanaman dengan air, meletakkan pot tanaman di atas tatanan yang berisi air, atau menempatkan tanaman di kamar mandi.
Udara
Kondisi lingkungan yang berudara segar sangat penting bagi kehidupan tanaman dan manusia. Dalam lingkungan yang berudara segar, tanaman dapat memperoleh O2 untuk bernafas dan untuk membakar cadangan makanan agar dapat menghasilkan energi bagi pertumbuhan. Udara segar juga menunjang penguapan air yang berlebihan.
Tanah
Tanah sebagai media tumbuh tanaman di dalam pot berperan penting sebagai gudang makanan bagi tanaman yang berada di dalam pot. Disamping itu tanah juga sebagai penahan, pengikat, dan penyimpan air yang diperlukan oleh tanaman sepanjang waktu dan untuk menopang tegak berdirinya tanaman. Karena tanah berfungsi sebagai gudang makanan, maka hanya tanah yang memiliki kandungan bahan organis cukup yang dapat digunakan sebagai media tanam di dalam pot.
No comments:
Post a Comment