Mengenal Tanaman Kunyit
Kunyit atau yang biasa disebut dengan kunir mempunyai nama ilmiah Curcuma domestica merupakan jenis empon-empon yang sudah sangat dikenal oleh orang
Tanaman ini merupakan tanaman herba yang dapat hidup selama beberapa tahun di satu tempat dengan ketinggian tanaman sekitar 1,5 meter.
Hasil utama dari kunyit ini adalah umbi atau rimpangnya. Pada umumnya umbi kunyit terdiri dari umbi induk dan umbi cabang yang tumbuh ke segala arah.
Apabila dikupas kulitnya, maka akan tampak daging umbi kunyit yang berwarna jingga atau kuning tua, hal ini disebabkan oleh adanya zat curcumin yang terkandung dalam daging umbi kunyit. Adapun umbi kunyit tersebut memiliki rasa yang pahit dan getir serta aroma yang khas.
Di Indonesia, kunyit biasanya dibudidayakan dengan menggunakan stek rimpang yang ditunaskan terlebih dahulu. Umbi kunyit dapat dipanen optimal setelah tanaman berumur kurang lebih 9 bulan.
Di dalam umbi kunyit banyak sekali terdapat berbagai macam zat kimia yang berperan penting dalam beberapa macam industri. Zat-zat kimia tersebut antara lain : minyak atsiri (4% - 5%), yang terdiri atas zingiberen, sineol, borneol, dan tumeron. Glukosa 28%, fruktosa 8%, protein 8%, curcumin, dan damar.
Berdasarkan kandungan kimia tersebut di atas, maka kunyit banyak digunakan sebagai bahan
Industri minuman seperti kunyit instan
Industri jamu/obat tradisional
Industri bumbu dapur sebagai bahan penyedap dan bahan pewarna
Peralatan
Pisau, untuk mengupas kulit dan memotong rimpang kunyit
Parut, untuk memarut atau menghaluskan bahan
Saringan, untuk menyaring bahan atau memisahkan sari-sari bahan dari ampasnya.
Baskom, untuk menampung hasil pencucian, pengupasan, pemarutan, penyaringan, ataupun pemasakan.
Pengaduk, untuk mengaduk campuran bahan
Wajan, untuk memasak bahan
Kompor, sebagai sumber panas untuk memasak
Ember, untuk menampung bahan pada saat pencucian, pengupasan, dan sebagainya.
Ayakan, untuk memisahkan butiran instan kasar dengan yang halus
Plastik, untuk mengemas kunyit instan yang dihasilkan
Lilin, lampu kecil, plastic sealer, untuk melekatkan atau menutup plastik pengemas
Sendok, untuk memasukkan kunyit instan ke dalam plastik pengemas
Timbangan, untuk menimbang bahan-bahan dan produk yang sudah jadi
Tas plastik atau karton, untuk mengemas atau menyatukan kunyit instan kemasan kecil
Bahan – Bahan
Beberapa bahan yang harus dipersiapkan untuk membuat kunyit instan adalah sebagai berikut :
1. Umbi atau Rimpang Kunyit
Biasanya rimpang kunyit yang digunakan berasal dari kunyit gajah atau kunyit emprit yang mempunyai kualitas tinggi, yaitu memenuhi persyaratan sebagai berikut :
v Sehat, tidak busuk dan tidak kisut
v Segar, belum terlalu lama disimpan
v Cukup Tua
v Bersih dari kotoran
v Kulitnya mengkilap
2. Gula Pasir
Gula pasir yang digunakan haruslah berwarna putih bersih dan bebas dari segala kotoran
3. Cengkih
Cengkeh yang digunakan untuk membuat kunyit intan adalah cengkeh yang memiliki bunga utuh, tidak keriput, dan berukuran cukup besar. Sebelum digunakan cengkih tersebut harus dicuci terlebih dahulu hingga bersih.
4. Jeruk Nipis
Jeruk nipis yang akan digunakan harus dipilih dari jeruk nipis yang segar, berkulit tipis, tua, serta tidak cacat ataupun busuk. Sebelum digunakan jeruk nipis harus dicuci terlebih dahulu hingga bersih
5. Garam
Garam yang digunakan dipilih dari garam yang beryodium, bebas dari kotoran,berwarna putih dan terbungkus rapat
Volume Bahan
Volume bahan yang digunakan dalam pembuatan kunyit instan mempunyai perbandingan sendiri, yaitu :
v Umbi kunyit : 5 Kg
v Gula pasir : 10 Kg
v Cengkih : 50 butir
v Jeruk Nipis : 10 buah
v Garam : secukupnya
Jika akan dibuat kunyit instan dalam jumlah yang besar, maka volume bahan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan atau disesuaikan dengan perbandingan yang sama.
Cara Pembuatan
Pemarutan
Bahan yang digunakan berupa umbi kunyit di kupas hingga bersih, kemudian diparut sampai halus. Pemarutan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Sementara cengkih dicuci dan kemudian ditumbuk hingga halus.
Pemerasan
Umbi kunyit yang telah diparut kemudian diperas dan dicampur dengan air perasan jeruk nipis. Kemudian ditambahkan cengkih yang telah ditumbuk halus. Dicampur rata dan selanjutnya campuran tersebut disaring kembali hingga diperoleh sari kunyit, jeruk nipis, dan cengkih.
Penambahan Gula dan Garam
Ke dalam sari kunyit, jeruk nipis, dan cengkih hasil penyaringan tersebut ditambahkan gula pasir (sebanyak setengah dari volume) serta garam. Kemudian diaduk-aduk hingga seluruh gula pasir dan garam yang dicampurkan dapat terlarut sempurna.
Pemasakan
Setelah tercampur rata, sari kunyit tersebut dimasak dalam wajan dengan api sedang. Dalam pemasakan ini perlu diperhatikan agar wajan yang digunakan harus dalam kondisi yang benar-benar bersih dan terbebas dari segala kotoran khususnya minyak. Adanya minyak sisa gorengan akan menyebabkan kegagalan proses pembuatan kunyit instan.
Selama pemasakan, pengadukan harus terus dilakukan untuk menghindari penggumpalan atau penghangusan. Pemasakan terus dilakukan hingga terbentuk adonan yang kental dan berkesan berminyak
Penambahan Gula
Jika adonan sudah kental maka ditambahkan setengah volume gula pasir yang masih tersisa dan terus dilakukan pengadukan. Pemasakan dan pengadukan terus dilakukan hingga adonan mengental dan terbentuk serbuk atau bubuk. Dalam keadaan masih panas, serbuk yang terbentuk harus dihancurkan/dihaluskan menggunakan pengaduk hingga menjadi serbuk yang lembut. Penghancuran yang dilakukan dalam keadaan dingin, akan sulit dilakukan mengingat serbuk tersebut telah mengeras. Selanjutnya diangkat dari wajan dan didinginkan.
Pengayaan
Serbuk yang telah dihancurkan, kemudian diayak hingga diperoleh kunyit instan yang benar-benar lembut. Untuk serbuk yang belum lolos ayakan, dapat dihancurkan lagi.
Kunyit instan hasil pengayaan tersebut kemudian segera dikemas dalam kantong plastik ataupun toples.
No comments:
Post a Comment